PT DI Siapkan Lini Produksi Pesawat Transpor Militer CN 295

on Wednesday, October 31, 2012

30 Oktober 2012

Pesawat CN-295 TNI AU (photo : Joseph Tonna)

BANDUNG – PT Dirgantara Indonesia saat ini tengah menyiapkan lini produksi untuk pesawat transport menengah CN 295. Pesawat ini sudah memperkuat jajaran armada TNI AU dab merupakan pengembangan dari CN235.

“Pesawat CN235 dirancang dan mulai terbang pada 1980-an, kini tercatat salah satu jenis pesawat transpor populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. CN295 adalah pengembangannya,” kata IP Windu Nugroho, staf senior Divisi Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero). Windu mengatakan karena merupakan pengembangan dari CN235 yang dirancang bangun bersama Indonesia dan Spanyol, maka bagi pihaknya rincian pembuatan CN295 di PTDI bukan sesuatu yang memerlukan pengetahuan asing sama sekali.

Windu menjelaskan CN 295 telah memasuki pasar dunia sejak 1996 oleh Airbus Military (konsorsium Eropa dan CASA terlebur di dalamnya), merupakan pesawat yang mempunyai kapasitas dan jangkauan lebih besar serta memiliki tingkat kehandalan dan dukungan operasional yang sama dengan CN 235.

Pesawat CN295 pun mampu membawa beban muatan hingga 9 ton dengan kecepatan terbang normal hingga 260 knot (480 km/jam). Pesawat ini juga mempunyai bentuk yang kokoh, kualitas terbang serta multifungsi yang menawarkan biaya operasinal rendah, termasuk bahan bakar dan pemeliharaan.

Sebagai pesawat generasi baru dari hasil pengembangan CN 235, pesawat CN 295 dengan segala kemampuan serta sistem yang dimilikinya, sangat cocok untuk tugas-tugas yang diemban TNI AU. Desain dan kontruksi yang dibuat menggabungkan kekuatan, ketahanan dan karakteristik operasi militer dengan tingkat keselamatan dan kehandalan tinggi.

Selain itu, kapabilitas STOL (Short Take Off & Landing) membuat CN 295 mampu lepas landas dan mendarat pada landasan paling buruk sekalipun. Dengan muatan penuh, CN 295 bisa lepas landas dari lapangan terbang sepanjang hanya berkisar 600 meter. “Untuk menjadi CN 295, beberapa struktur pesawat yang ada di tubuh CN 235 diperkuat dan dilakukan beberapa perubahan, di antaranya perangkat pendarat, sayap tengah, mesin dan baling-baling, selain badan pesawat diperpanjang tiga meter,” kata Windu.

Kementerian Pertahanan RI membeli sembilan unit CN 295 hasil kerja sama antara PTDI dan Airbus Military ini. Dua unit telah diserahkan pada 4 Oktober 2012 yang dibuat di Spanyol, sedangkan sisanya tujuh unit akan diproduksi di Bandung dengan rencana penyerahan empat unit pada 2013 dan tiga unit pada 2014.

“Guna mendukung program plan tersebut, saat ini kami sedang melakukan beberapa persiapan, di antaranya menyiapkan pencetakan badan pesawat (jig fuselage) untuk yang kelebihan panjang badan tiga meter serta pembangunan pusat lini perakitan,” katanya. Dengan menggunakan manufaktur dan lini perakitan terbaru, PTDI dan Airbus Military berharap dapat mengirimkan pesanan pesawatnya ke customer dalam kurun waktu 12 bulan, atau bahkan lebih cepat.



View the Original article

Dua Unit Tank Leopard Datang Pekan Ini

on

30 Oktober 2012

Leopard 2 Revolution MBT (photo : Shephard)

TEMPO.CO, Jakarta - Dua unit tank tempur utama Leopard dipastikan datang pada pekan ini. Tank yang didatangkan dari Jerman itu masing-masing terdiri atas satu unit jenis Leopard 2A4 dan satu unit jenis Leopard 2 Revolution.

"Dua tank ini akan datang pada 3 November ini dan rencananya dipamerkan di Indo Defence Expo pada 7-10 November mendatang," kata Pos Hutabarat, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, di Kantor Kementerian Pertahanan, Selasa, 30 Oktober 2012.

Kedatangan Leopard, menurut Pos, akan menutup kedatangan alat utama sistem persenjataan yang sudah memasuki penghujung 2012. "Kemarin Tucano sudah datang, sepertinya setelah ini tidak ada lagi senjata yang akan datang," kata dia.

Wakil Menteri Pertahanan Shafrie Syamsudin menyatakan semua tank yang datang sudah bisa dipakai oleh militer Indonesia. "Semuanya baru, tinggal pakai, tidak perlu lagi upgrade, tidak perlu lagi refurbishment," kata dia.

Dua unit tank Leopard ini merupakan penyerahan tahap pertama. Dengan dana sekitar US$ 287 juta, Indonesia membeli 40 unit Leopard 2A4, 63 unit Leopard 2 Revolution, dan 10 unit tank pendukung Leopard 2, 50 unit medium tank Marder 1A3. "Proses politik sudah selesai, administrasi sudah, tinggal mengecek skema produksi dan pembiayaan," ujar Sjafrie.



View the Original article

Pesawat T-50 Pesanan Indonesia Masuki Lini Produksi

on Sunday, October 28, 2012

28 Oktober 2012

Pesawat T-50 pesanan Indonesia yang sedang dirakit oleh KAI (all photos : Viggen)

Pesawat latih lanjut T-50 Golden Eagle pesanan Indonesia telah mulai diproduksi di pabrik Korea Aerospace Industry (KAI) Korea Selatan. Indonesia merupakan negara pertama diluar Korea yang memilih pesawat hasil rancangan KAI-Lockheed Martin ini.

Pada 12 April 2011 Indonesia telah memilih pesawat latih lanjut T-50 Golden Eagle untuk menggantikan pesawat Hawk Mk-53 yang sudah menua. Pada saat itu T-50 berhasil menyingkirkan pesaingnya yaitu Yak-130 buatan Rusia dan L-159B buatan Ceko.


Nilai kontrak senilai 400 juta USD telah ditanda-tangani pada 25 Mei 2011 untuk pengadaan 16 pesawat T-50 atau satu senilai skadron udara. Tipe pesawat yang dipilih Indonesia adalah yang mampu membawa persenjataan, meskipun secara spesifik tidak disebut sebagai T/A-50. Penyerahan pesawat tersebut rencananya akan dilakukan pada tahun 2013.


Pada gambar diatas tampak bodi pesawat dengan nomor TT5003, dalam penomoran standar TNI AU maka berarti pesawat ini akan masuk dalam skadron Tempur Taktis, sedangkan  angka 5003 menunjukkan jenis pesawat T-50 dengan angka urut nomor 3.

Dalam negosiasi jual beli, sempat  muncul beberapa opsi, diantaranya adalah opsi counter-purchase dengan pesawat angkut CN-235 atau reassemble pesawat T-50 ini di PT Dirgantara Indonesia, namun belum jelas opsi mana akhirnya yang dituangkan dalam kontrak

(Defense Studies)


View the Original article

Latihan Albatross Ausindo 2012 TNI AU-RAAF Berakhir

on Friday, October 26, 2012

22 Oktober 2012

Penutupan Albatros Ausindo 2012 (photo : RAAF)

Setelah melaksanakan kegiatan selama ± empat hari, Latihan Bersama (Latma) Albatross Ausindo 2012 di Darwin secara resmi berakhir, Kamis (18/10).

Sebuah acara penutupan sederhana dilaksanakan di Truscoot Club RAAF Base Darwin menandai berakhirnya latihan yang sudah di gelar sejak tanggal 15 Oktober lalu.

Pesawat intai maritim Boeing 737 TNI AU (photo : jksc)

Danskadron Udara 5, Letkol Pnb Benny Arfan dalam sambutannya memberikan apresiasi serta rasa terima kasih yang tinggi kepada seluruh peserta latihan baik dari TNI AU maupun RAAF, sehingga kegiatan ini dapat berjalan aman dan lancar.

“Selain hubungan persahabatan yang lebih erat, seluruh personil yang terlibat pun dapat saling bertukar ilmu serta pikiran mengenai berbagai hal di dalam latihan ini”, tambahnya

Ucapan terima kasih pun disampaikan oleh WGCMDR Michael Jansen, CO 10th SQN RAAF kepada seluruh partisipan latihan bersama ini, karena hingga berakhirnya latihan, seluruh kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tak terkendala.

Pesawat intai maritim AP-3C RAAF (photo : Aus DoD)

“Mungkin pada pelaksanaan latihan berikutnya dapat disiapkan skenario yang lebih kompleks daripada saat ini, sehingga kemampuan skadron dan crew dapat lebih meningkat terkait dengan perkembangan zaman”, saran dari perwira yang suka humor ini.

“And i’m really looking forward to see you all on the next Albatross Ausindo Exercise”, pungkas WGCMDR Michael Jansen.

Semangat persahabatan sangat terlihat selama pelaksanaan kegiatan Latma Albatross Ausindo 2012 di Darwin ini, itulah yang paling utama.



View the Original article

KSAL Puas Hasil Uji Coba Rudal Yakhont

on

24 Oktober 2012

Hasil penembakan dengan rudal Yakhont (all photos : Kaskus Militer)

Surabaya - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno menyatakan puas dengan hasil uji coba beberapa peralatan tempur dan senjata strategis pada latihan Armada Jaya ke-31 di Perairan Kawasan Indonesia Timur, 9-22 Oktober 2012.


Ditemui usai upacara penutupan latihan perang Armada Jaya 2012 di Koarmatim, Surabaya, Selasa, KSAL menegaskan, kegiatan latihan perang tahunan berskala besar tersebut berlangsung sukses, kendati ada beberapa kekurangan yang masih perlu disempurnakan.


"Tadinya kami ingin mencoba empat senjata strategis baru, tetapi sasaran terbatas. Apalagi satu kapal yang disiapkan sebagai sasaran langsung tenggelam hanya sekali tembakan rudal Yakhont sehingga tiga senjata lainnya tidak jadi digunakan," katanya.


Adapun senjata strategis yang rencananya diujicobakan dalam latihan tersebut adalah Rudal Yakhont, Excocet MM-40 dan Rudal C-802 dari kapal atas air.

Selain itu, juga ada senjata Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari kapal selam dan kapal perang atas air dengan sasaran permukaan.


"Nanti pada latihan AJ (Armada Jaya) berikutnya, senjata-senjata itu kita uji coba lagi. Yang jelas, saya puas dengan latihan AJ yang berlangsung sukses sesuai rencana, baik secara materiil maupun prosedur," tambah Laksamana TNI Soeparno.


Kesuksesan jalannya latihan perang tersebut, lanjut Soeparno, menjadi salah satu indikasi bahwa TNI AL siap melaksanakan tugas mengamankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari masuknya intervensi pihak asing.


"Latihan AJ ini juga sebagai persiapan menghadapi Latihan Gabungan TNI yang berlangsung pada November mendatang. Hal-hal yang kurang sempurna di AJ, akan kami sempurnakan di Latgab nanti," ujarnya.


Latihan perang Armada Jaya ke-31 yang berlangsung 9-22 Oktober 2012, melibatkan tidak kurang 5.500 personel, 35 kapal perang dari berbagai jenis, enam pesawat udara, satu batalyon tim pendarat Marinir, dan 93 kendaraan tempur pasukan pendarat.


Sebelum pelaksanaan manuver lapangan di Perairan Kawasan Indonesia Timur dan Sanggata, Kalimantan Timur, lebih dulu digelar gladi posko proses pentahapan latihan operasi selama delapan hari pada 25 September-2 Oktober 2012 di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Jakarta.


Sebanyak 10 dari 35 kapal perang yang ikut latihan melakukan uji coba penembakan sejumlah persenjataan baru jenis rudal, seperti Rudal Yakhont, Excocet MM-40, Rudal C-802 dari kapal atas air, dan senjata Torpedo SUT (Surface and Underwater Target) dari kapal selam dan kapal perang atas air dengan sasaran permukaan.

Sementara dari unsur kendaraan tempur dikerahkan Tank Amfibi PT-76, Tank AMX-10 PAC, Tank BMP-3F, dan Roket Multilaras RM-70 Grad Long yang dikendalikan Pasukan Marinir. (*)



View the Original article

Empat Negara Ajukan Kapal Latih Pengganti KRI Dewaruci

on

25 Oktober 2012

Kapal layar Sea Cloud II buatan Astilleros Gondan Spanyol (photo : shipspotting)

TNI AL Siapkan Pengganti KRI Dewaruci

Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menyiapkan pengganti kapal perang Dewaruci yang akan pensiun pada 2013.

"Untuk pengganti KRI Dewaruci ini masih dalam tahap negosiasi. Sekarang masih dalam proses di Kementerian Pertahanan," kata Wakil Kepala Staf TNI A, Laksamana Madya TNI Marsetio, di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, ada lima perusahaan dari tiga negara yang siap memproduksi kapal pengganti KRI Dewaruci. Lima perusahaan itu, dua perusahaan dari Spanyol, dua perusahaan dari Belanda dan satu perusahaan dari Polandia.

Kepala Dinas Penerangan AL, Laksamana Pertama TNI Untung Suropati, menyebutkan, saat ini TNI AL telah menyerahkan rekomendasi tiga perusahaan yang akan memproduksi kapal Dewaruci tersebut.

"Saat ini prosesnya sudah mengerucut menjadi tiga perusahaan. Kami sudah menyerahkan kepada Kementerian Pertahanan sebagai domain yang memutuskan pembuat kapal Dewaruci," katanya.

Menurut dia, kapal latih pengganti ini harus memiliki standar yang sama dengan kapal Dewaruci yang selama ini dikenal tangguh dan telah mengikuti berbagai gelaran maritim internasional.

"Paling tidak memiliki standar yang sama bahkan lebih, baik dari segi fisik, lebar, daya tampung, maupun manuver karena ini merupakan kapal latih," ujar Suropati.

Staf Ahli Menteri Pertahanan bidang Keamanan, Mayjen TNI Hartind Asrin, mengatakan, pihaknya akan mengkaji terlebih dulu melalui Tim Evaluasi Pengadaan (TEP) di bawah Kabaranahan setelah menerima rekomendasi perusahaan pembuat kapal, yakni TNI AL.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan, Kolonel Kav Bambang Hartawan, menyebutkan saat ini Kemhan baru menerima proses penawaran dan akan mengkajinya terlebih dahulu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, TNI AL sebelumnya telah mengerucutkan lima nama perusahaan calon pembuat pengganti KRI Dewaruci. Penyerahan rekomendasi sebelumnya telah dilakukan oleh TNI AL ke Kementerian Pertahanan namun dikembalikan karena dinilai kurang layak.

Namun penyerahan rekomendasi kedua TNI AL ke Kementerian Pertahanan masih terdiri atas tiga dari lima perusahaan sama yang ditolak.

Lima perusahaan yang sebelumnya bersaing untuk direkomendasikan menjadi calon pembuat kapal latih baru itu adalah Astilleros Gondan dari Spanyol, Bumar Sp z o.o. asal Polandia, Icon Yachts dari Belanda, Freire Shipyard dari Spanyol, dan DSNS Belanda.

Dari nama tersebut, Astilleros Gondan memiliki penawaran harga terendah, 53,18 juta dollar Amerika namun hanya memiliki panjang kapal 78 meter, sementara Freire Shipyard mengajukan kapal dengan panjang 110 meter namun dengan harga 74,7 juta dolar AS.

Bumar mengajukan penawaran sebesar 64,7 juta dolar dengan panjang kapal dibuat 78 meter. DSNS Belanda mengajukan penawaran dengan nilai 75,9 juta dolar untuk kapal sepanjang 96 meter.

Sedangkan Icon Yachts mengajukan penawaran sebesar 68,9 juta dolar dengan rincian kapal sepanjang 107 meter dan lama pembuatan 18 bulan serta memastikan kesanggupan pembuatan dengan melibatkan banyak bahan baku dan sumber daya manusia dari dalam negeri.



View the Original article

Skadron Pesawat Intai Tanpa Awak Juga Akan Ditempatkan di Medan

on Thursday, October 25, 2012

24 Oktober 2012

Selain menggunakan pesawat tanpa awak/UAV pesanan dari luar negeri, produk UAV buatan dalam negeri juga akan melengkapi skadron UAV TNI (photo : Media Indonesia)
  
Bandara Polonia Akan Menjadi Pusat Pertahanan

MEDAN – Komandan Lapangan Udara (Lanud) Soewondo Medan, Kolonel (PNB) SM Handoko memastikan, fungsi Bandara Polonia akan diganti menjadi pusat pertahanan udara di wilayah Utara Sumatera, jika fungsi bandara umum telah dipindahkan ke bandara baru di Kuala Namu Deli Serdang.

Menurutnya, penetapan fungsi utama tersebut sesuai dengan amanat baru presiden bahwa Lanud Soewondo tidak ikut dipindahkan seiring dioperasikannya Bandara Kuala Namu.

Handoko menyebutkan, lahan seluas 144 hektare yang menjadi wilayah Bandara Polonia dan Lanud Soewondo sepenuhnya merupakan milik TNI Angkatan Udara (AU). Sehingga jika lahan tersebut tidak lagi dijadikan sebagai bandara umum, maka sudah seharusnya kembali ke TNI AU untuk digunakan sebagai fasilitas pertahanan.

"Sekarang kanmemang Bandara Polonia ini Dwifungsi, satu fungsi bandara umum, satu lagi fungsi pertahanan. Kita pun tidak memiliki armada pesawat disini. Hanya sebagai tempat persinggahan pesawat tempur saja. Nah ke depan kita akan dilengkapi dengan satu skuadron pesawat intai dan pesawat tanpa awak. Lokasi kita yang berbatas dengan negara-negara tetangga tentunya sangat vital, sehingga kehadiran pesawat-pesawat itu sangat dibutuhkan," kata Handoko, di Medan, Selasa (23/10/2012).

Penetapan Lanud Soewondo sebagai pusat pertahanan udara, kata dia, telah mendapatkan persetujuan presiden beserta Kepala Staf TNI AU. Rencananya realisasi penetapan itu akan dilakukan dalam waktu dekat, seiring beroperasinya Bandara Kuala Namu.

"Maret ini targetnya proses peralihan sudah selesai. Disesuaikan dengan target operasional Bandara Kuala Namu lah. Ini akan juga menunjukkan pada negara-negara tetangga kita jika kita memiliki kualitas pertahanan udara yang baik. Sehingga mereka tak lagi memandang sebelah mata kekuatan udara kita. Dengan keberadaan pesawat-pesawat tempur di wilayah ini, tentunya pelanggaran wilayah udara yang dilakukan negara asing ke depannya tak lagi perlu terjadi. Sehingga fungsi TNI sebagai penjaga kedaulatan negara dapat berjalan lebih maksimal," jelasnya.



View the Original article

Songsong Kedatangan PSU Baru, Korpaskhas akan Kirim Personil untuk Berlatih di Swiss

on Friday, October 19, 2012

19 Oktober 2012

Korpaskhas akan menerima senjata Penangkis Serangan Udara baru buatan Rheinmetall Defence yang akan diintegrasikan dengan rudal (photo : Rheinmetall)

Pengadaan Senjata PSU Kekuatan Korpaskhas

SOREANG, (PRLM).- Pengadaan Senjata Penangkis Serangan Udara (PSU) jenis yang dilengkapi radar dan rudal jarak pendek, akan menambah kemampuan dan kekuatan Korpaskhas. Secara bertahap kedatangannya mulai pada tahun 2013 – 2014 sehingga Korpaskhas akan mengirimkan perwakilan perwira, bintara dan tamtama untuk mendapatkan dan melaksanakan pelatihan teknik operasi senjata yang dilaksanakan di pabrik pembuat senjata PSU di negara Swiss.

"Dalam membangun kemampuan dan profesionalisme prajurit Paskhas, akan terwujud bila adanya konsistensi dan kesinambungan upaya pembinaan yang terus dilakukan secara terarah, terprogram dan berkelanjutan baik dari aspek moralitas yang tercermin dalam disiplin, jiwa korsa dan semangat juang yang tinggi maupun aspek olah keprajuritan yang dapat diandalkan," kata KASAU Marsekal TNI Imam Sufaat dalam rilis yang dikirimkan ke "PRLM", Kamis (18/10).

Keberhasilan prajurit Paskhas dalam mengemban berbagai penugasan baik di dalam negeri maupun luar negeri yang telah ditunjukkannya merupakan refleksi dari betapa pentingnya militansi dan profesionalisme bagi seorang prajurit. "Kita tidak boleh terlena dengan keberhasilan yang telah diperoleh, melainkan harus menjadi pemicu semangat untuk segera mewujudkan kesiapan dan kesiagaan dalam menyongsong tugas ke depan karena tantangan tugas yang dihadapi juga semakin tidak ringan," katanya.

Kasau mengharapkan, kedepan, militansi, semangat, motivasi, dedikasi, dan profesionalisme prajurit Paskhas tetap eksis sebagai salah satu Satuan Tempur Darat Angkatan Udara, sebagaimana eksisnya satuan tempur udara dalam mengawal, menegakkan serta mengamankan keutuhan wilayah NKRI di udara.

Sebagai kebulatan tekad untuk melakukan yang terbaik bagi negara dan bangsa, peringatan ulang tahun ke-65 Korpaskas yang jatuh pada Rabu kemarin (17/10) ini bertema ”Dengan Profesionalisme dan Dedikasi yang Tinggi, Korpaskhas Siap Menyongsong Modernisasi Alutsista dan Memberikan yang Terbaik untuk Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. "Tema tersebut harus menjadi acuan setiap prajurit Korpaskhas dalam melaksanakan tugasnya. Dua makna yang harus dipahami dari tema tersebut yaitu pembinaan kualitas diri dan aktualisasi pengabdian," katanya.



View the Original article

Hawk 200 Berhenti Beroperasi Sementara

on Tuesday, October 16, 2012

16 Oktober 2012


Pesawat Hawk 209 dengan skema warna baru (photo : ipenk)

Jet Hawk 200 akan Berhenti Beroperasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Satuan Angkatan Udara, Marsekal Imam Sufaat menegaskan setelah jatuhnya pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara, pesawat jenis Hawk 200 akan berhenti beroperasi.

Penghentian ini dilakukan sementara sampai ditemukan penyebab pasti dari peristiwa tersebut. ”Biasanya kalau ada kejadian, tentunya pesawatnya digrounded sementara sampai kita temukan penyebabnya,” katanya saat ditemui di Istana Negara, Selasa (16/10).

Ia mengatakan penyelidikan akan dilakukan oleh Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Terbang (PPKPT) dari Angkatan Udara. Belum bisa dipastikan membutuhkan waktu berapa untuk penyelidikan tersebut. Karena, harus dilihat beberapa instrumennya.

“Nanti dilihat instrumennya, kalau masih ada instrumennya. Sebelum kejadian itu dilihat speednya berapa, altitude berapa. Kalau mungkin ada rekaman yang bisa diambil dan penerbangnya juga ditanya,” katanya.

(Republika)

View the Original article

Hanggar Baru F-16 Hibah Disiapkan di Pekanbaru

on Monday, October 15, 2012

15 Oktober 2012


Tambahan F-16 akan ditempatkan sebagai skadron udara baru di Pekanbaru, Riau (photo : Dani WF)

Dapat hibah, TNI AU bentuk skuadron baru

Sindonews.com - TNI Angkatan Udara (AU) akan membentuk skuadron baru setelah menerima 24 pesawat F-16 yang dihibahkan oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS). Pesawat itu sendiri rencananya akan mulai didatangkan pada 2014 mendatang secara bertahap.

Panglima Koopsau I Marsekal Muda (Marsda) TNI Bagus Puruhito mengatakan, hingga saat ini proses hibah 24 pesawat F-16 dari Pemerintah AS masih terus dilakukan.

Rencananya, sebagian dari pesawat hibah tersebut akan ditempatkan di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau. Namun, tempatnya tidak disatukan dengan skuadron 12 yang berisi pesawat tempur Hawk buatan Inggris.

"Penamaan skuadron pesawat F-16 bisa Skuadron 16, atau apa namanya itu nanti oleh KSAU (Kepala Staf Angkatan Udara). Jadi tidak ditempatkan di Skuadron 12," katanya di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Sabtu (13/10/2012).

Untuk itu, pihaknya juga saat ini tengah membangun hanggar baru yang akan ditempati pesawat F-16 asal AS itu. Hanggar itu sendiri ditargetkan akan selesai dibangun pada 2014, sehingga bisa langsung ditempati.

Menurutnya, pesawat F-16 memang sengaja ditempatkan di Pekanbaru, karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. "Untuk mengikuti perkembangan teknologi, mengisi kekuatan wilayah, supaya seimbang," ujarnya.



View the Original article

MBT Leopard Pertama akan Ditempatkan di Pasuruan

on

15 Oktober 2012

Tank Leopard rencananya akan ditempatkan di Yonkav Jawa Timur dan juga di Jawa bagian barat (photo : Rheinmetall Defence)

Taring Macan Kumbang Akan Lebih Tajam Lagi

SATUAN Batalyon Kavaleri 8/Tank dengan lambangnya macan kumbang akan semakin garang saat diperkuat dengan tank ''Leopard''. Batalyon Kavaleri (Yonkav) 8 berkedudukan di Beji, Pasuruan. Selama ini, Yonkav 8 menjadi markas alutsista kendaraan tempur Scorpion dan Stormer.

Lambang macan kumbang ini menggambarkan pendirian teguh prajurit Yonkav 8/Tank  pada kebenaran, selalu siap untuk bergerak dan menghancurkan musuhñmusuhnya yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara.

Yonkav-8/Tank berada di bawah komando Divisi Infanteri 2 Kostrad, dan merupakan salah satu satuan bantuan tempur yang menjadi pemukul di jajaran Kostrad.

Nama tank ''Leopard'' mengingatkan pada The Javan Leopard, yakni macan tutul, spesies khusus yang ada di Pulau Jawa. Pada tahun 2008, spesies ini masuk klasifikasi terancam punah.

Simpang siurnya kabar tentang pembelian tank Leopard dari Jerman sudah terjawab, saat ada keputusan dari pemerintah.

Dan Batalyon Kavaleri 8/Tank merupakan satuan Kavaleri yang mendapat kehormatan dan kepercayaan untuk menerima dan mengoperasikan Leopard ini dengan kekuatan 1 batalyon lengkap untuk wilayah timur. Rencananya, TNI AD membutuhkan dua batalyon tank berat Leopard, masing-masing untuk kawasan barat di Cilodong dan timur di Beji Pasuruan.

Buat Garasi

Leopard direncanakan akan masuk ke Indonesia secara bertahap, dan kedatangan pertama akan langsung masuk ke Batalyon Kavaleri 8/Tank di tahun 2012 ini juga.

Kini, Batalyon Kavaleri 8/Tank sedang berbenah dan mempersiapkan diri menerima Leopard tersebut. Di samping penyiapan personel, wujud nyata dari persiapan tersebut adalah mulai dibangunnya garasi untuk Leopard di dalam satuan Batalyon Kavaleri 8/Tank yang akan selesai sebelum Leopard datang ke Indonesia.

Brigjen TNI Hartind Asrin saat menjadi Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan menyatakan,  sebanyak 15 unit Main Battle Tank (MBT) jenis Leopard 2 yang akan datang pada tahap pertama, dari 100 tank yang direncanakan, akan ditempatkan di wilayah Jawa. Tetapi tidak menutup kemungkinan tank yang datang kemudian akan dikirim ke daerah-daerah perbatasan.

Tank Leopard 1 buatan Jerman pertama kali digunakan pada tahun 1956. Tank ini juga menjadi tank tempur utama (main battle tank) di beberapa negara di dunia. Leopard 1 sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman.

Tank Leopard 2 dikembangkan sejak tahun 1970 dan diluncurkan pertama pada tahun 1979 untuk menggantikan. Leopard juga digunakan di dua belas negara Eropa lainnya, serta negara-negara non-Eropa.

Leopard 2, tak diragukan lagi, adalah salah satu tank tersukses dari generasi terakhir MBT, dan lebih dari 3.200 unit telah diproduksi..



View the Original article

Rudal Yakhont Tenggelamkan Eks KRI Teluk Berau

on

15 Oktober 2012

Rencananya, pada uji coba senjata strategis tersebut akan melibatkan 10 kapal perang dengan berbagai peluru kendali yang akan diluncurkan seperti rudal Yakhont, rudal Excocet  MM 40, rudal C-802 serta penembakan Torpedo SUT (Surface and Underwater Target). Namun, pada pelaksanaannya cukup satu rudal Yakhont yang diluncurkan dari KRI OWA 354  sudah mampu menenggelamkan kapal yang digunakan sebagai sasaran tembak. (photo : Antara)

SURYA Online, SURABAYA - Sebuah peluru kendali (Rudal) Yakhont yang diluncurkan dari KRI Oswald Siahaan (OWA)-354, tepat mengenai sasaran dan menenggelamkan kapal Ex KRI Teluk Berau, Sabtu (13/10/2012).

KRI OWA, merupakan salah satu Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkor Koarmatim) yang tergabung dalam Latihan Armada Jaya XXXI/2012.


Pada manuver lapangan Armada Jaya XXXI/2012 yang digelar di perairan Laut Sulawesi tersebut, KRI OWA-354 tepat pukul 09.58 WITA  meluncurkan Rudal Yakhont dan berhasil mengenai target sasaran yang ditempatkan pada koordinat 0241.54 U – 12240.30 T (perairan Laut Sulawesi).

Kadispen Armatim, Letkol Laut (KH) Yayan Sugiana menjelaskan, begitu mendapat serangan Rudal Yakhont, sasaran mengalami kemiringan hingga 45 derajat.


"Tidak menunggu lama, pada pukul 10.06 WITA, anjungan kapal yang menjadi sasaran tembak mulai tenggelam. Selanjutnya pada pukul 10.07 WITA, sasaran tembak tersebut dinyatakan tenggelam secara keseluruhan," paparnya.

Menurutnyan Rudal Yakhont yang saat ini diuji coba penembakan dalam Latihan Armada Jaya XXXI merupakan salah satu senjata strategis yang dimiliki TNI AL. Negara asal rudal ini adalah Rusia. Rudal ini memiliki kecepatan terbang kurang lebih 2 mach, dengan jangakauan tembak 300 km.

KRI Teluk Berau 534 yang telah dipensiunkan dijadikan sasaran tembak dengan rudal Yakhont (photo : Ivan Meshkov)


"Saat ditembakan, rudal tersebut memiliki sudut luncur 90 derajat, dengan ketinggian terbang 14.000 meter," terangnya.

Rudal ini memiliki berat 3.000 kg dan panjang 8.900 mm dengan diameter 720 mm.

Perjalanan rudal Yakhont hingga mengenai sasaran seperti terlihat ketika rudal ini mengenai KRI Teluk Bayur pada uji coba April 2011 (photo : Kaskus Militer)

Pada tahap manuver lapangan Armada Jaya XXXI/2012 yang dimulai tanggal 9 hingga 22 Oktober, kekuatan yang dikerahkan secara kuantitas kurang lebih 5.500 personel, 35 kapal perang berbagai jenis (kapal selam, perusak kawal rudal, kapal cepat rudal, perusak kawal, angkut tank, buru ranjau, kapal tanker dan kapal bantu tunda), 6 pesawat udara, 1 Batalyon Tim Pendarat Marinir beserta 93 kendaraan tempur Pasukan Pendarat.

Latihan Armada Jaya merupakan salah satu aktualisasi tentang kesiapan TNI AL dalam melaksanakan operasi amfibi, operasi laut gabungan dan operasi pendaratan administrasi di perairan timur yurisdiksi nasional.



View the Original article