Roket Chaff KRI Malahayati-362 “Halau” Rudal Pesawat Tempur Musuh

on Tuesday, July 9, 2013

09 Juli 2013


Chaff yang dilepaskan dari KRI Malahayati 362 (photo : Koarmatim)

Pelayaran menuju daerah operasi di perairan Karang Unarang ternyata harus dilalui KRI Malahayati-362 dengan cuaca yang tidak bersahabat. Namun berkat kegigihan, pengalaman dan naluri tempur yang selalu terasah, cuaca ekstrem Laut Jawa dan Laut Sulawesi dapat dilalui dengan mudah. Sesampainya di daerah operasi Karang Unarang, prajurit KRI Malahayati-362 melaksanakan latihan penembakan rocket chaff, Sabtu (6/7). Latihan ini untuk melatih profesionalisme prajurit serta kesiapan material untuk menghadapi berbagai kemungkinan ancaman di medan tugas.

Disimulasikan KRI Malahayati-362 melaksanakan peran tempur bahaya udara setelah radar udara KRI Malahayati-362 mendeteksi adanya kontak udara yang mencurigakan. Teridentifikasi berdasarkan squawking IFF bahwa kontak udara merupakan pesawat tempur musuh yang menyelinap, berdasarkan aturan pelibatan Operasi Tameng Hiu-13 KRI Malahayati diwajibkan memperingatkan musuh untuk meninggalkan wilayah kedaulatan NKRI.

Pesawat tempur musuh bermanuver ekstrem lalu menembakan peluru kendali (Rudal) ke arah KRI Malahayati-362. Komandan memerintahkan PWO (Principle Warfare Officer) memimpin timnya untuk menangkis serangan tersebut. Diambil langkah taktis dengan meluncurkan chaff untuk mengalihkan sasaran peluru kendali musuh. Chaff meledak di udara dan membentuk awan pejal berelektromagnet yang mengalihkan sasaran peluru kendali dari kapal ke awan pejal yang terbentuk. Hal tersebut dimonitor secara visual serta melalui tampilan radar yang menujukkan echo pada kumpulan awan pejal.

Komandan KRI Malahayati-362, Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dalam pernyataannya menyampaikan bahwa latihan ini merupakan rangkaian kegiatan yang sudah terencana dan akan berkelanjutan. "Setelah diserang, kita wajib menyerang. Oleh karena itu, setelah bekal ulang di pelabuhan Balikpapan selanjutnya kami akan menyiapkan latihan penyerangan sebelum tiba di daerah operasi. “Ci Vis Pacem Parabellum, Jika ingin damai, Harus siap untuk berperang", ungkap Komandan KRI Malahayati-362.

(Armada Timur)

View the Original article

0 comments:

Post a Comment