View the Original article
TNI AU Segera Miliki Empat Pesawat Tempur Super Tucano EMB-314
no-reply@blogger on Wednesday, May 30, 2012
View the Original article
First Steel Cutting KCR-60 Dilakukan di PT. PAL
no-reply@blogger on Thursday, May 24, 2012
View the Original article
Hibah 25 Tank LVT Korsel Tunggu Izin AS
no-reply@blogger on
View the Original article
Bulgaria to Transfer Fuse Bomb Technology to RI
no-reply@blogger on
View the Original article
PT DI-SUKHOI Matangkan Rencana Produksi Ekor Pesawat
no-reply@blogger on Wednesday, May 23, 2012
View the Original article
30 Tank Leopard Jerman Siap ke Jakarta
no-reply@blogger on Tuesday, May 22, 2012
View the Original article
Two S-300C Helicopters for Indonesian Army Aviation
no-reply@blogger on
Two S-300C with an option for four more will be delivered to the Indonesian Army Aviation (photo : Gaero)
View the Original article
Bakorkamla Membentuk Detasemen Reaksi Cepat Laut
no-reply@blogger on
Surabaya - Badan Koordinasi Keamanan Laut mematangkan rencana pembentukan Detasemen Reaksi Cepat Laut (DRCL) yang akan menjadi unit andalan untuk mengatasi berbagai tindak pidana di wilayah perairan Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari rencana itu, Kepala Pelaksana Harian Bakorkamla Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo menemui Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Laksda TNI Sadiman di Bumimoro, Surabaya, Rabu.
"Selain bersilaturahmi, pertemuan ini juga untuk menindaklanjuti tim Bakorkamla yang lebih dulu berkunjung pada 11 April lalu, guna mematangkan rencana merealisasikan Detasemen Reaksi Cepat Laut," katanya.
Menurut ia, DRCL bisa menjadi unit andalan dalam upaya mengatasi berbagai tindak pidana yang selama ini sering terjadi di wilayah perairan Indonesia.
Namun, tugas, fungsi dan kewenangan unit ini tunduk pada undang-undang dan peraturan lainnya yang berlaku, serta tetap bekerja sama dengan instansi lain yang memiliki tugas dan kewenangan sama.
"Instansi lain itu seperti TNI AL, kepolisian, Bea dan Cukai, imigrasi, Departemen Kelautan dan Perikanan. Bahkan, anggota detasemen nantinya diambil dari instansi-instansi yang tergabung dalam Bakorkamla itu," ujar mantan Kasum TNI itu.
Terkait peran Kobangdikal, Laksdya Didik Heru menambahkan lembaga pendidikan ini bisa menyiapkan sumber daya manusia untuk personel DRCL, yang posturnya nanti tidak jauh berbeda dengan prajurit TNI AL.
Komandan Kobangdikal Laksda TNI Sadiman menyambut baik pembentukan DRCL dan lembaganya siap bekerja sama merealisasikan rencana tersebut.
"Pada dasarnya kami siap untuk membantu, terutama dalam penyiapan personel yang akan dididik untuk menjadi anggota DRCL, tetapi tentu setelah ada perintah lebih lanjut dari pimpinan TNI AL untuk," katanya.
Para prinsipnya, lanjut Sadiman, penyiapan personel DRCL tidak jauh beda dengan penyiapan personel TNI AL yang akan ditempatkan di kapal-kapal perang. (*)
(Antara)
View the Original article
TNI AL Pesan Kapal Tanker
no-reply@blogger on
Kapal tanker ini akan selesai dalam 18 bulan dengan biaya Rp 160 Milyar (photo : Berita Cilegon)
Kapal Perang Dibuat di Bojonegara, 1 Kapal Seharga Rp 160 Miliar
BOJONEGARA, BCO – Bangsa Indonesia sudah mampu membuat kapal untuk kebutuhan berperang. Dan siapa menyangka kalau ternyata kapal perang yang dipesan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI ini dibuat di wilayah Provinsi Banten, tepatnya di wilayah Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang. Ini diketahui setelah, Kamis (26/4/12) pagi tadi, Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto, meresmikan pembuatan kapal perang jenis tangker pertama oleh PT Anugrah Buana Marine (ABM) Bojonegara.
Aslog Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto mengatakan, kepada Berita Cilegon Online (BCO) bahwa untuk membuat kapal tersebut dibutuhkan waktu selama 18 bulan (1,5 tahun), dengan kebutuhan dana lebih dari 160 miliar. “Sebelumnya kemenhan juga telah berhasil membuat kapal perang di beberapa wilayah, di antaranya di Batam, Suarabaya dan Jakarta. Kalau proyek pembuatan kapal (perang tangker-red) BCM ini berhasil, kita akan buat kapal perang di Banten, terlebih di sini (Banten-red) juga banyak bahan bakunya," ujar Sru.
Saat ini TNI AL tercatat mempunyai 5 kapal tanker yaitu : KRI Balikpapan 901, KRI Sambu 902, KRI Arun 903, KRI Sungai Gerong 906, dan KRI Sorong 911 (photo : TNI AL)
Dikatakan bahwa pembuatan kapal dilakukan di wilayah Indonesia merupakan bagian dari upaya untuk pemberdayaan sember daya manusia (SDM) lokal dalam menciptakan perangkat perang TNI. “SDM lokal sebenarnya sudah mampu menciptkan kapal-kapal perang. Akan tetapi belum dimanfaatkan secara maksimal. Mulai dari sekarang kita manfaatkan SDM itu untuk membuat produk berkualitas di negeri sendiri," Sru menuturkan.
Dalam kesempatan yang sama, saat mendampingi Aslog Kasal Laksamana Muda TNI, Danlanal Banten Kolonel Laut (p) Agus Priyatna mengatakan, TNI AL memang saat ini sangat membutuhkan kapal BCM. Sebab, saat ini TNI AL di bagian barat hanya memiliki satu kapal BCM yang kondisinya sudah tua dan perlu diganti. “Kapal BCM ini nantinya disiapkan untuk membantu kapal perang yang kehabisan bahan bakar di tengah laut,” ujar Agus seraya berhatap proyek pembuatan kapal itu sukses sehingga kapal perang terus bisa dibuat di wilayah Banten.
Sementara itu, Direktur PT Anugrah Buana Marine (ABM) Bojonegara Nasrudin Umar menjelaskan bahwa sesuai desain, kapal tersebut akan dibuat dengan ukuran panjang 95,5, lebar meter, 17,5 meter dan tinggi 9 meter dengan kapasitas tangker dapat mengangkut 5.000 matrik. Bahan baku berupa bajanya berasal dari PT Krakatau Steel (KS) yang nota bene Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di wilayah Kota Cilegon, Provinsi Banten, yang letaknya berdekatan dengan Bojonegara. “Kecepatan kapal sendiri dirancang hingga 14 sampai dengan 15 knot," Nasrudin menuturkan. (*)
(Berita Cilegon)
View the Original article
Russia Pulls Out of Indonesian Rocket System Tender
no-reply@blogger on
Smerch multiple launch rocket system (photo : Vitaly V. Kuzmin)
Russia’s arms trading company Rosoboronexport has pulled out of an Indonesian tender for the supply of multiple launch rocket systems, the company told Military Industrial Courier magazine.
The company pulled out because it had offered its Smerch rocket launcher system which “did not meet a range of technical conditions in the tender,” Rosoboronexport official Nikolai Dimidyuk said.
The Indonesian tender was released in February.
“No one wants to waste time, or lead partners into delusion,” he said. “That said, we remain of the opinion that this system fully meets the requirements of the Indonesian forces in the most important criteria, fighting effectiveness,” he said.
Rosoboronexport did not say in which criteria Smerch failed to meet Indonesian requirements.
Russia had offered a 22-ton variant of the Smerch system, but a more widely-sold variant weighs 48 tons.
Indonesia is a traditional Russian and Soviet arms customer and at present has contracts with Russia for delivery of Su-27SKM fighter aircraft, Mi-17 and Mi-35 military helicopters, and BMP-3 and BTR-80 infantry fighting vehicles.
(RIA Novosti)
View the Original article
Indonesia Kaji Industri Pertahanan Elektronika dengan China
no-reply@blogger on Monday, May 21, 2012
08 Mei 2012
Peralatan elektronika pada Kapal Cepat Rudal TNI (photo : Audrey)
Beijing (ANTARA News) - Indonesia hingga kini masih mengkaji kerja sama sistem industri pertahanan elektronika yang ditawarkan China yakni Defence Electonics Complex of Indonesia (DECI).
"Hingga kini masih terus dikaji dan dibahas di Kementerian Pertahanan dan industri pertahanan nasional terkait," kata Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI untuk China dan Mongolia, Suryamargono ketika dikonfirmasi di Beijing, Selasa.
Ia mengatakan tawaran kerja sama itu meliputi berbagai kegiatan antara lain perancangan dan pengembangan fabrikasi sistem unit, modul serta perakitan peralatan elektronika seperti radar,peperangan elekronika dan lainnya.
"Kerja sama itu akan dilakukan dalam tiga tahapan, namun semua ini masih dikaji dalam berbagai aspek," kata Suryamargono menegaskan.
Berdasar laporan yang diterima ANTARA industri elektronika tidak saja berperan besar bagi industri pertahanan secara keseluruhan, namun juga pertumbuhan ekonomi secara umum.
Produksi elektronika global mencapai Rp13 ribu triliun, dari jumlah itu Asia Pasifik merupakan kontributor terbesar yakni sekitar 37 persen. Namun, dari 37 persen tersebut Indonesia baru memberikan kontribusi sekitar satu persen.
Kerja sama industri pertahanan elektronika itu ditawarkan salah satu grup industri pertahanan China yakni China Electronics technology Group Corporation (CETC).
Kerja sama serupa telah dilakukan China melalui CETC dengan Pakistan dalam program National Electronic Complex of Paksitan (NECOP).
Terkait Indonesia, CETC sebelumnya telah memiliki kerja sama dengan kementerian Pertahanan dan TNI terutama TNI Angkatan Laut dalam program Kapal Cepat Rudal (KCR).
(Antara)
View the Original article
Akhirnya Boeing Beri "Offset" kepada Indonesia
no-reply@blogger on
View the Original article
Uji Terbang UAV dan Airborne oleh Pustekbang LAPAN
no-reply@blogger on
View the Original article
Komisi I DPR Setujui Hibah 6 Salute Gun kepada Timor Leste
no-reply@blogger on Thursday, May 17, 2012
Komisi I DPRSetujui Hibah Enam Meriam Milik TNI AD Kepada RDTL
Turut hadirdalam Raker tersebut, perwakilan dari pemerintah, Wamenhan, SjafrieSjamsoeddin, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Soeparno, Wakasad Letjen TNIBudiman, S.IP, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, YuriThamrin, dan Sekjen Kemhan, Marsdya TNIEris Herryanto.
View the Original article
Tim Ahli untuk Menganalisis Nakhoda Ragam Class Akan Dibentuk
no-reply@blogger on
04 Mei 2012
Nakhoda Ragam class korvet dibandingkan dengan korvet lainnya di kawasan (all photos : Juldas-Thaifighterclub)"Komisi I DPR akan meminta tim ahli untuk menganalisisketiga kapal tersebut agar setelah dibeli mampu memberikan penguatan optimalpada sistim persenjataan TNI AL," tutur dia.
View the Original article
Kabinet Belanda Tetap Ingin Menjual Tank Leopard 2 ke Indonesia
no-reply@blogger on
08 Mei 2012
Di Belanda berlaku aturan bahwa transaksi alusista senilaidi atas 2 juta euro harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dariparlemen, dengan demikian kabinet harus mendapatkan persetujuan parlementerlebih dahulu untuk transaksi penjualan Leopard dengan Indonesia senilai 213juta dollar ini (photo : cssbl)
Transaksi Jual Beli Leopard Nyaris Tuntas
Menurut Mediawatch, kabinet Belanda pada awalnya tidakmendukung transaksi ini. Tapi atas desakan Menteri Pertahanan Hans Hillen,akhirnya setuju juga. Menteri ini harus melakukan operasi penghematan anggarandan sangat membutuhkan dana hasil penjualan senilai 200 juta euro.
Menurut De Volkskrant, operasi penghematan di departemenpertahanan memangkas anggaran sekitar satu miliar euro.
View the Original article
Wamenhan Tinjau Pesanan Kapal Tanker ke-2 di PT. DKB
no-reply@blogger on
08 Mei 2012
Kapal tanker Angkatan Laut berukuran panjang 122m akan diselesaikan dalam 24 bulan, sedangkan LST akan dimodifikasi sehingga dapat membawa tank BMP3F dan Leopard 2 (photo : DMC)
Wamenhan Meninjau Proses Pembuatan Kapal BCM di Dok danPerkapalan Kodja Bahari
Kapal Landing Ship Tank
Adapun modifikasi ataupun perubahan-perubahan yang dilakukandalam pembuatan kapal, Wamenhan mengharapkan proses pembangunannya sesuaidengan target yang telah ditetapkan atau tidak melewati batas waktu tahun 2014.
View the Original article
Walau Ditolak, Menhan Ngotot Beli Kapal Perang Asal Inggris
no-reply@blogger on
Dalam MEF yang dituangkan dalam Renbangkuat TNI AL 2024, dibutuhkan 40 kapal perusak kawal rudal (korvet, fregat, destroyer), saat ini baru dimiliki 14 kapal (3 Fatahilah class, 1 KHD, 6 Ahmad Yani class, dan 4 Diponegoro class), masih diperlukan lagi 26 kapal lagi untuk waktu 12 tahun (photo : boakesy53)
"Soalmasalah teknis yang dialami oleh kapal perang ini, silakan DPR menyiapkan timteknis untuk mengetes kapal tersebut. Kata orang kalau tidak percaya silakandicoba. Apa benar miring atau tidak," ujarnya dalam rapat kerja denganKomisi DPR RI pada beberapa waktu lalu. [Ant/L-8]
View the Original article
Indonesia - Rusia Teken Kontrak Pembelian 37 Tank Amfibi
no-reply@blogger on
11 Mei 2012
Pembelian ini merupakan l
anjutan dari tahun 2008 yang sudah dilakukan pembelian sebanyak 17 unit, dengan demikian jumlah total menjadi 54 unit (photo : citra persada)“Kontrak inisudah mengandung komponen transfer teknologi. Itu hal yang sangat baik dan ini meletakkan dasar untukhubungan kita ke depan,” ujar Varaksin.
View the Original article