TN AL Butuh Tambahan Kapal Korvet dan Kapal Patroli Cepat
11 Februari 2010KRI Pandrong 801 - kapal patroli dilengkapi rudal (photo : Kaskus Militer)
TNI AL Butuh Tambahan Kapal Korvet
Biak - Markas Besar TNI Angkatan Laut hingga tahun 2010 masih membutuhkan tambahan kapal cepat rudal dua unit serta kapal korvet nasional sebagai kapal latih penganti KRI Dewa Ruci.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono di Biak, Selasa, mengatakan, Mabes TNI Angkatan Laut pada 2010 akan memprioritaskan pengadaan kapal patroli cepat untuk menjaga wilayah perairan Indonesia termasuk yang berbatasan dengan negara lain.
"Untuk tambahan kapal cepat rudal pada tahun ini sudah direalisasikan pembuatannya," ungkap Kepala Staf TNI AL Lakdya Agus Suhartono. Ia menyebutkan, kapal patroli cepat yang akan dibutuhkan Mabes TNI AL dilengkapi dengan persenjataan seperti peluru kendali yang memadai.
Pengadaan kapal-kapal patroli cepat, lanjut KSAL Agus Suhartono, diharapkan akan dapat memberdayakan industri pertahanan dalam negeri PT PAL maupun fasilitas perawatan dan perbaikan (Fasharkan) TNI AL karena sudah dapat membuat kapal patroli cepat.
"Kapal patroli masih dibutuhkan karena lebih cepat bertindak serta dapat bermanuver terutama di wilayah-wilayah perairan sempit seperti di sebagian perbatasan laut kita dengan negara lain," katanya.
Ketika disinggung alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AL di kawasan Armada Timur telah berusia tua, menurut KSAL Agus, hal ini tidak semua benar karena sebagian kapal itu masih ada yang baru termasuk keberadaan KRI Frans Kaisiepo maupun KRI Mulga.
"Semua fasilitas Alusista yang masih ada dimiliki Mabes TNI AL terus kita rawat dan jaga sehingga dapat berfungsi menjalankan tugas menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ungkap KSAL Agus Suhartono saat mendampingi Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.
KRI Frans Kaisiepo, lanjut KSAL Agus, setelah dikukuhkan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso akan bermarkas di kawasan Armatim di Surabaya.
(Antara)
Source: Defense Studies
0 comments:
Post a Comment